TRIBUNBARAT.COM, BIREUEN - Yayasan Permata Atjeh Peduli Peringatan
hari Disabilitas Internasional 2017 di kabupaten Bireuen diperingati dengan
sangat Meriah, dengan jumlah peserta yang hadir mencapai 250 orang yang
berbagai organisasi seperti HWDI Bireuen, Pertuni, BEM Universitas Kebangsaan
Bireuen, Pramuka Kwarcab Bireuen, Yonif 113 Kompiban Bireuen, Koramil Kota
Juang dan peserta terbanyak dari Anak-anak SDLB Bireuen dan SMPLB Bireuen.
Fadhli Djailani dari Yayasan
Permata Atjeh Peduli sebagai ketua Panitia bersama dalam pelaksanaan kegiatan
ini dalam kata sambutannya mengatakan bahwa tujuan Peringatan HDI 2017 ini
paling tidak bisa menggubah pandangan
masyarakat bahwa difable memiliki kemampuan dan kelebihan, yang tidak perlu
melihat kekurangan mereka. Kemudian Untuk mengembangkan wawasan masyarakat
tentang persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan difable. Juga
Untuk menggugah lapisan masyarakat memberikan dukungan untuk meningkatkan
martabat, hak, dan sejateraan difable. Serta bisa mendorong Pemerintah dan stakholder
lainnya untuk membangun komitmen mewujudkan kesetaraan hak dan kesempatan yang
sama pada semua masyarakat tanpa diskriminasi.
Pada acara peringatan hari
Disabilitas Internasional 2017 panitia bersama mengadakan perlombaan untuk bisa
mengukur kemampuan dan kelebihan yang dimiliki oleh anak-anak SDLB dan SMPLB
Bireuen dengan bakat mereka yang sangat istimewa, ada delapan [8] kategori
perlombaan yang di adakan diantaranya, Tari Kreasi Modern, Lomba Puisi, Lomba
Pertunjukan Pantomim, Fasion Show, Lomba Tari Tradisional Ranub Lampuan, Lomba
Rebana dan Qasidah serta Pameran Hasil Kerajinan Tangan baik dari SMPLB dan SDLB
Bireuen.
Dinas Sosial Kabupaten Bireuen
yang diwakili Ibu Dewi Kabid kesejahteraan Sosial dalam sambutannya mengatakan
untuk saat ini memang belum ada program untuk disabilitas tetapi sebelumnya
kita ada mengirimkan mereka untuk mengikuti pelatihan menjahit dan komputer ke
lluar daerah. Insyaallah tahun depan kita akan banyak program untuk
pemberdayaan disabilitas Kabupaten Bireuen.
Dalam kata Sambutan Dinas Pendidikan
kebudayaan dan Olah Raga Kabupaten Bireuen yang di wakili oleh
Bapak...seharusnya pemerintah termasuk saya, harus lebih peduli kepada
anak-anak difable tetapi kenyataannya banyak yang lupa tentang keberadaan
anak-anak yang luar biasa ini. Dinas pendidikan Bireuen bukannya tidak membantu
sekolah SDLB dan SMPLB Bireuen tetapi karena memang untuk sekolah luar biasa
sekarang sudah di bawah asuhan Provinsi langsung, kami dinas pendidikan
kabupaten tidak memiliki wewenang secara langsung.
Kenyataan bahwa pemerintah tidak
sensitif dengan masyarakat difable bisa di lihat pada bangunan kantor
pemerintah Bireuen dan juga kantor Dewan Perwakilan Rrakyat Kabupaten Bireuen,
semua akses menuju kekantor pemerintah ini tidak ramah disabilitas, kantor nya
bertingkat dan disabilitas dibuat akses khusus yang bisa mereka gunakan, ini
menunjukan bahwa pemerintah bireuen belum Faham akan Inklusi difable dengan
masyarakat lain.
Bagaimana Munurut Anda? Komentar Disini